Senin, 15 Oktober 2012

Perkembangan Grafis serta Pemodelan




Ilmu Grafis Referensi Desain tentang Pengertian Desain Grafis berasal dari pustaka. Desain Grafis berasal dari 2 buah kata yaitu Desain dan Grafis, kata Desain berarti proses atau perbuatan dengan mengatur segala sesuatu sebelum bertindak atau merancang. Sedangkan Grafis adalah titik atau garis yang berhubungan dengan cetak mencetak. Jadi dengan demikian Desain Grafis adalah kombinasi kompleks antara kata-kata, gambar, angka, grafik, foto dan ilustrasi yang membutuhkan pemikiran khusus dari seorang individu yang bias menggabungkan elemen-elemen ini, sehingga mereka dapat menghasilkan sesuatu yang khusus atau sangat berguna dalam bidang gambar.
Desain Grafis adalah cabang ilmu dari seni Desain yang dalam perkembangannya Desain Grafis dibantu oleh komputer dalam mendesain sebuah object.
Desain biasa diterjemahkan sebagai seni terapan, arsitektur, dan berbagai pencapaian kreatif lainnya. Dalam sebuah kalimat, kata “desain” bisa digunakan baik sebagai kata benda maupun kata kerja. Sebagai kata kerja, “desain” memiliki arti “proses untuk membuat dan menciptakan obyek baru”. Sebagai kata benda, “desain” digunakan untuk menyebut hasil akhir dari sebuah proses kreatif, baik itu berwujud sebuah rencana, proposal, atau berbentuk obyek nyata
 Desain grafis berkembang pesat seiring dengan perkembangan sejarah peradaban manusia saat ditemukan tulisan dan mesin cetak. Pada tahun 1447, Johannes Gutenberg (1398-1468) menemukan teknologi mesin cetak yang bisa digerakkan dengan model tekanan menyerupai disain yang digunakan di Rhineland, Jerman, untuk menghasilkan anggur. Ini adalah suatu pengembangan revolusioner yang memungkinkan produksi buku secara massal dengan biaya rendah, yang menjadi bagian dari ledakan informasi pada masa kebangkitan kembali Eropa.

   Tahun 1450 Guterberg bekerjasama dengan pedagang dan pemodal Johannes Fust, dibantu oleh Peter Schoffer ia mencetak “Latin Bible” atau disebut “Guterberg Bible”, “Mararin Bible” atau “42 line Bible” yang diselesaikanya pada tahun 1456. Temuan Gutenberg tersebut telah mendukung perkembangan seni ilustrasi di Jerman terutama untuk hiasan buku. Pada masa itu juga berkembang corak huruf (tipografi). Ilustrasi pada masa itu cenderung realis dan tidak banyak icon. Seniman besarnya antara lain Lucas Cranach dengan karyanya “Where of Babilon”.
Pada perkembangan berikutnya, Aloys Senefelder (1771-1834) menemukan teknik cetak Lithografi. Berbeda dengan mesin cetak Guterberg yang memanfaatkan teknik cetak tinggi, teknik cetak lithografi menggunakan teknik cetak datar yang memanfaatkan prinsip saling tolak antara air dengan minyak. Nama lithografi tersebut dari master cetak yang menggunakan media batu litho. Teknik ini memungkinkan untuk melakukan penggambaran secara lebih leluasa dalam bentuk blok-blok serta ukuran besar, juga memungkinkan dilakukannya pemisahan warna. Sehingga masa ini mendukung pesatnya perkembangan seni poster. Masa keemasan ini disebu-sebut sebagai “The Golden Age of The Poster”.

   Tokoh-tokoh seni poster tehnik lithogafi (1836-1893) antara lain Jules Cheret dengan karya besarnya “Eldorado: Penari Riang” (1898), “La Loie Fuller: Penari Fuller” (1897), “Quinquina Dubonnet” (1896), “Enu des Sirenes” (1899). Tokoh-tokoh lainya antara lain Henri de Toulouse Lautrec dan Eugene Grasset.
Desain grafis mengalami perkembangan pesat setelah ditemukannya tulisan dan mesin cetak. Kejayaan kerajaan Romawi di abad pertama telah membawa peradaban baru dalam sejarah peradaban Barat dengan diadaptasikannya kesusasteraan, kesenian, agama, serta alfabet latin yang dibawa dari Yunani.

Pengaruh terhadap perkembangan teknologi saat ini beserta contohnya


   Pada saat ini adanya mesin cetak dan komputer juga merupakan dua hal yang secara signifikan mempercepat perkembangan penggunaan seni desain grafis hingga akhirnya diterapkan dalam dunia periklanan, packaging, perfilman, dan lain-lain. Koran, majalah, tabloid, website yang sehari-hari kita lihat adalah produk desain grafis. Bahkan animasi Spongebob Squarepants walaupun lebih dikenal dengan sebutan kartun yang sering kita tonton di televisi merupakan bagian dari produk desain grafis juga.Desain biasa diterjemahkan sebagai seni terapan, arsitektur, dan berbagai pencapaian kreatif lainnya. Dalam sebuah kalimat, kata "desain" bisa digunakan baik sebagai kata benda maupun kata kerja. Sebagai kata kerja, "desain" memiliki arti "proses untuk membuat dan menciptakan obyek baru". Sebagai kata benda, "desain" digunakan untuk menyebut hasil akhir dari sebuah proses kreatif, baik itu berwujud sebuah rencana, proposal, atau berbentuk obyek nyata.

Dan menurut saya sudah saat nya animator-animator pembuat segala bentuk/jenis animasi bersuka cita dengan kemajuan per-adaban teknologi khususnya dalam bidang Desain Grafis. Harusnya dari bangsa sendiri ada paling tidak yg mewakilkan dengan membawa nama Indonesia ke panggung dunia dalam pembuatan animasi-animasai kelas dunia.  

Sumber ref: http://sjrdesgrafison


Jumat, 12 Oktober 2012

Transmisi Data Analog & Transmisi Data Digital




Transmisi Analog dan Transmisi Digital sebelum berbicara lebih jauh kita sudah pasti mengetahui tentang sistem Digital dan Analog. Digital sendiri terbentuk dengan komponen-komponen bilangan biner, digital merupakan penggambaran dari suatu keadaan bilangan yang terdiri dari angka 0 dan 1 atau off dan on (bilangan biner). Semua sistem komputer menggunakan sistem digital sebagai basis datanya. Dapat disebut juga dengan istilah Bit (Binary Digit).
Peralatan canggih, seperti komputer, pada prosesornya memiliki serangkaian perhitungan biner yang rumit. Dalam gambaran yang mudah-mudah saja, proses biner seperti saklar lampu, yang memiliki 2 keadaan, yaitu Off (0) dan On (1). Misalnya ada 20 lampu dan saklar, jika saklar itu dinyalakan dalam posisi A, misalnya, maka ia akan membentuk gambar bunga, dan jika dinyalakan dalam posisi B, ia akan membentuk gambar hati. Begitulah kira-kira biner digital tersebut.
Konsep digital ini ternyata juga menjadi gambaran pemahaman suatu keadaan yang saling berlawanan. Pada gambaran saklar lampu yang ditekan pada tombol on, maka ruangan akan tampak terang. Namun apabila saklar lampu yang ditekan pada tombol off, maka ruangan menjadi gelap. Kondisi alam semesta secara keseluruhan menganut sistem digital ini. Pada belahan bumi katulistiwa, munculnya siang dan malam adalah suatu fenomena yang tidak terbantahkan. Secara psikologis, manusia terbentuk dengan dua sifatnya, yaitu baik dan buruk. Konsep Yin dan Yang ternyata juga bersentuhan dengan konsep digital ini.
Sedangkan Analog, Analog dan digital sebenarnya lebih kepada istilah dalam penyimpanan dan penyebaran data. Data Analog disebarluaskan melalui gelombang elekromagnetik (gelombang radio) secara terus menerus, yang banyak dipengaruhi oleh faktor ”pengganggu”, sementara data digital adalah merubah data menjadi sederhana yaitu ”hanya” terdiri dari ”0” dan ”1”, yang akan lebih mudah untuk di sebarkan secara mudah tanpa terjadi ”gangguan”.
 Data adalah entity yang menyampaikan arti atau informasi. Sinyal adalah tampilan data elektrik atau elektromagnetik. Pensinyalan adalah penyebaran sinyal secara fisik melalui suatu media yang sesuai. Transmisi adalah komunikasi data melalui penyebaran dan pemprosesan sinyal-sinyal. (Stallings, William. 2001)
Dalam sistem komunikasi, data ditransfer dari satu poin ke poin lainnya dalam bentuk sinyal elektronik. 2 tipe sinyal :
1. sinyal analog adalah gelombang-gelombang elektronik yang bervariasi dan kontinu, ditransmisikan melalui beragam media bergantung frekuensi.
2. sinyal digital, memuat denyut-denyut voltase yang ditransmisikan melalui media dawai. (Rafiudin, Rahmat. 2006)


Perbedaan analog dengan digital :
Analog
Digital
1.      teknologi lama
2.      dirancang untuk voice
3.      tidak efisien untuk data
4.      permasalahan noisi dan rentan error
5.      kecepatan lebih rendah
6.      overhead tinggi
1.      teknologi baru
2.      dirancang untuk voice dan data
3.      opsi-opsi pengujian yang lebih lengkap
4.      informasi discrete-level
5.      kecepatan lebih tinggi
6.      overhead rendah
7.      setiap sinyal digital dapat dikonversi ke analog

Pada analog data transmission, data yang dihasilkan oleh transmitter dalam bentuk sinyal analog dan ditransmisikan dalam bentuk sinyal analog ke receiver. Metode ini digunakan oleh pemancar radio. Media transmisi berfungsi untuk membawa aliran bit data dari satu komputer ke komputer lainnya, maka dalam pengiriman data memerlukan media transmisi yang nantinya akan digunakan untuk keperluan transmisi.
Media transmisi merupakan suatu jalur fisik antara transmitter dan receiver dalam sistem transmisi data. Metode transmisi diklarifikasikan sebagai guided (terpandu) dan unguided (tak terpandu). Dengan media yang terpandu, gelombang dipandu melalui sebuah media padat seperti kabel tembaga terpilin (twisted pair), kabel coaxcial dan serat optik.Atsmofir dan udara adalah contoh dari unguided media, bentuk transmisi dalam media ini disebut wireless transmission.

Beberapa faktor yang berhubungan dengan media transmisi dan sinyal sebagai penentu data rate dan jarak :
· Bandwith (lebar pita), semakin besar bandwith sinyal maka semakin besar pula data yang dapat ditangani.
· Interference / Interferensi, interferensi dari sinyal dalam pita frekuensi yang saling overlapping dapat menyebabkan distorsi atau dapat merusak sebuah sinyal.
· Transmission Impairement (kerusakan transmisi).
· Receiver (jumlah penerima), sebuah media terpandu dapat digunakan ntuk membangun sebuah hubungan point-to-point atau sebuah hubungan yang dapat digunakan secara bersama-sama.
(Tim Penelitian dan Pengembangan Wahana Komputer)
Dalam transmisi analog dari data digital, terdapat tiga bagian yang akan dimanipulasi, yaitu :
1. Ampiltude Modulation (AM), menyandikan (encode) bit-bit menggunakan level amplitudo
2. Frequency Modulation (FM), menyandikan bit-bit menggunakan perbedaan-perbedaan frekuensi
3. Phase Modulation (PM), menyandikan bit-bit menggunakan shift-shift phase
(Rafiudin, Rahmat. 2006)

Fasilitas transmisi, mempunyai 3 tipe kategori yaitu :
1. Narrow band, adalah suatu chanel tunggal atau sejumlah chanel 64 Kbps, tetapi lebih kecil dari Wide band
2. Wide band, termasuk multichanel, yakni antara 1.544 Mbps dan 45 Mbps
3. Broad band, , termasuk multichanel, yakni antara 45 Mbps. Transmisi Broad band adalah komunikasi analog dimana multichanel komunikasi digunakan secara simultan, menggunakan media koaksial atau fiber optic dan digunakan untuk mentransmisikan suara, data atau video.

Mode transmisi, dikenal 2 macam mode, yaitu :

1. Transmisi Serial
Data dikirimkan satu bit demi satu bit lewat kanal komunikasi yang telah dipilih.
2. Transmisi Pararel
Data dikirimkan sekaligus melalui, misalnya 8 kanal komunikasi. Transmisi pararel digunakan bila dikehendaki kecepatan yang tinggi. (Tanutama, Lukas. 1989)
Dalam pengiriman dara secara serial harus ada sinkronisasi atau penyesuaian antara pengirim dengan penerima agar data yang dikirimkan ditafsir secara tepat dan benar oleh penerima. Jadi dapat dikatakan fungsi sinkronisasi adalah :
- supaya dapat penerima mengetahui dengan tepat bilamana sinyal diterimanya merupakan bit dari suatu data (sinkronisasi bit)
- supaya penerima mengetahui dengan tepat bit data yang membentuk sebuah karakter (sinkronisasi karakter)


Berdasarkan cara sinkronisasi, dikenal 3 mode transmisi serial :
1. Asinkron (Asynchronous)
Transmisi asinkron digunakan bila pengiriman data dilakukan satu karakter setiap kali. Antara satu karakter dengan yang lainnya tidak ada waktu antara yang tetap. Transmisi asinkron kadang disebut transmisi awal-akhir (start-stop transmission), karena tiap karakter mengalami sinkronisasi dengan jalan penggunaan bit awal dan bit akhir.
2. Sinkron (Synchronous)
Digunakan untuk transmisi kecepatan tinggi, yang ditransmisikan adalah satu blok data dimana tiap blok panjangnya sama. Transmisi sinkron menggunakan kemampuan saluran komunikasi data secara efisien karena transmisi hanya dilakukan bila telah dipunyai sejumlah blok data.
3. Isokron
Kombinasi antara asinkron dan sinkron. Tiap karakter didahului dengan bit awal (start bit) dan akhir data ditutup dengan bit akhir (stop bit), tetapi pengirim dan penerima disinkronisasi.

1. Raifudin, Rahmat. 2006. Sistem Komunikasi Data MuktakhirYogyakarta: PenerbitAndi.
2. Stallings, William. 2001. Komunikasi Data dan Komputer. Jakarta: Penerbit Salemba Teknika.
3. Tanutama, Lukas S. 1989. Pengantar Komunikasi Data. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.







Selasa, 02 Oktober 2012

Desain Pemodelan Grafik

Jika kita berbicara tentang desain grafis/grafik sebenarnya yang ada dalam pikiran kita adalah kita yang ingin mempelajarinya lebih dalam harus mempunyai seni menggambar atau imajinasi yang tinggi terhadap desain-desain gambar atau semacamnya. Tetapi desain dan grafik sendiri memliki arti atau maaksud seperti tertera dibawah ini :

Desain sering diterjemahkan sebagai seni terapan, arsitektur, dan berbagai pencapaian kreatif lainnya. Sebagai kata kerja, "desain" memiliki arti "proses untuk membuat dan menciptakan obyek baru". Sebagai kata benda, "desain" digunakan untuk menyebut hasil akhir dari sebuah proses kreatif, baik itu berwujud sebuah rencana, proposal, atau berbentuk obyek nyata.

Grafika/Grafik adalah segala cara pengungkapan dan perwujudan dalam bentuk huruf, tanda, dan gambar yang diperbanyak melalui proses percetakan guna disampaikan kepada khalayak. Contohnya adalah: foto, gambar/drawing, Line Art, grafik, diagram, tipografi, angka, simbol, desain geometris, peta, gambar teknik, dan lain-lain. Seringkali dalam bentuk kombinasi teks, ilustrasi, dan warna.

Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam desain grafis, teks juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang bisa dibunyikan. Desain grafis diterapkan dalam desain komunikasi dan fine art. Seperti jenis desain lainnya, desain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metoda merancang, produk yang dihasilkan (rancangan), atau pun disiplin ilmu yang digunakan (desain).
Seni desain grafis mencakup kemampuan kognitif dan keterampilan visual, termasuk di dalamnya tipografi, ilustrasi, fotografi, pengolahan gambar, dan tata letak.

Dibawah ini sebagian contoh aplikasi atau program software yg berkaitan tentang Desain Grafis :




  • Desktop publishing
  • Adobe Photoshop
  • Adobe Illustrator
  • Adobe Indesign
  • Page Maker
  • Coreldraw
  • GIMP
  • Inkscape
  • Adobe Freehand
  • Adobe image ready
  • CorelDraw
  • Webdesign
  • Macromedia Dreamweaver
  • Microsoft Frontpage
  • Notepad
  • Adobe Photoshop
  • Audiovisual
  • Adobe After Effect
  • Adobe Premier
  • Final Cut
  • Adobe Flash, atau sebelumnya Macromedia Flash
  • Ulead Video Studio
  • Magic Movie Edit Pro
  • Power Director
  • Rendering 3 Dimensi
  • 3D StudioMax
  • Maya
  • AutoCad
  • Google SketchUp






Desain grafis pada awalnya diterapkan untuk media-media statis, seperti buku, majalah, dan brosur. Sebagai tambahan, sejalan dengan perkembangan zaman, desain grafis juga diterapkan dalam media elektronik, yang sering kali disebut sebagai desain interaktif atau desain multimedia.
Batas dimensi pun telah berubah seiring perkembangan pemikiran tentang desain. Desain grafis bisa diterapkan menjadi sebuah desain lingkungan yang mencakup pengolahan ruang.


Unsur dalam desain grafis sama seperti unsur dasar dalam disiplin desain lainnya. Unsur-unsur tersebut (termasuk shape, bentuk (form), tekstur, garis, ruang, dan warna) membentuk prinsip-prinsip dasar desain visual. Prinsip-prinsip tersebut, seperti keseimbangan (balance), ritme (rhythm), tekanan (emphasis), proporsi ("proportion") dan kesatuan (unity), kemudian membentuk aspek struktural komposisi yang lebih luas.


Peralatan yang digunakan oleh desainer grafis adalah ide, akal, mata, tangan, alat gambar tangan, dan komputer. Sebuah konsep atau ide biasanya tidak dianggap sebagai sebuah desain sebelum direalisasikan atau dinyatakan dalam bentuk visual.
Pada pertengahan 1980, kedatangan desktop publishing serta pengenalan sejumlah aplikasi perangkat lunak grafis memperkenalkan satu generasi desainer pada manipulasi image dengan komputer dan penciptaan image 3D yang sebelumnya adalah merupakan kerja yang susah payah. Desain grafis dengan komputer memungkinkan perancang untuk melihat hasil dari tata letak atau perubahan tipografi dengan seketika tanpa menggunakan tinta atau pena, atau untuk mensimulasikan efek dari media tradisional tanpa perlu menuntut banyak ruang.
Seorang perancang grafis menggunakan sketsa untuk mengeksplorasi ide-ide yang kompleks secara cepat, dan selanjutnya ia memiliki kebebasan untuk memilih alat untuk menyelesaikannya, dengan tangan atau komputer.

Sumber : Google